Jasa Raharja dan Tim Forum Komunikasi Lalu Lintas Kabupaten Wonogiri Bahas Peningkatan Kecepatan Kereta Wonogiri – Purwosari
BUMNZONE.COM, Jakarta – Jasa Raharja bersama Forum Komunikasi Lalu Lintas Kabupaten Wonogiri menggelar rapat koordinasi terkait rencana peningkatan kecepatan

BUMNZONE.COM, Jakarta – Jasa Raharja bersama Forum Komunikasi Lalu Lintas Kabupaten Wonogiri menggelar rapat koordinasi terkait rencana peningkatan kecepatan operasional kereta api pada lintas Wonogiri-Purwosari. Rapat yang berlangsung pada Kamis, 30 Januari 2025 ini dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan, termasuk Kepolisian Polres Wonogiri, Dinas Perhubungan Wonogiri, Kepala Stasiun Wonogiri, PT KAI Daop VI Yogyakarta, dan DJKA Balai Teknik Perkeretaapian Semarang. Pertemuan ini membahas rencana penerapan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 yang akan diberlakukan mulai 1 Februari 2025 menjadi fokus utama dalam koordinasi ini.
Poin penting dalam Gapeka ini adalah perubahan percepatan waktu tempuh perjalanan kereta dari Stasiun Purwosari ke Stasiun Wonogiri. Jika sebelumnya membutuhkan waktu sekitar 1 jam 45 menit, dengan peningkatan kecepatan, waktu tempuh akan berkurang menjadi hanya 60 menit. Kecepatan operasional Kereta Subsidi Perintis Bhatara Kresna yang semula 30 km/jam akan ditingkatkan menjadi 60 km/jam. Selain itu, mulai Mei 2025, pola operasional kereta ini akan mengalami perubahan dari yang sebelumnya hanya dua kali perjalanan pulang-pergi (PP) menjadi tiga kali perjalanan PP, yang mencakup jadwal pagi, siang, dan malam. Perubahan ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat sekaligus memberikan dampak positif terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi.
Dalam upaya meningkatkan keselamatan, Petugas Jasa Raharja melakukan mitigasi terhadap jalur perlintasan Kereta Subsidi Perintis Bhatara Kresna di wilayah Kabupaten Wonogiri. Ditemukan bahwa masih terdapat sejumlah titik perlintasan tanpa palang pintu, yang berpotensi membahayakan pengguna jalan, baik pejalan kaki maupun pengendara kendaraan. Dengan meningkatnya kecepatan dan frekuensi operasional kereta, risiko kecelakaan juga perlu diantisipasi secara serius.
Untuk mengurangi potensi kecelakaan, dalam tiga bulan ke depan sebelum perubahan ini diterapkan pada 1 Mei 2025, berbagai upaya sosialisasi akan dilakukan kepada masyarakat, khususnya di 18 titik perlintasan kereta di Kabupaten Wonogiri. Sosialisasi ini akan mencakup pemasangan spanduk peringatan di area perlintasan tanpa palang pintu, penyebaran informasi melalui radio, pengumuman menggunakan toa di dalam kereta, serta pemanfaatan media sosial agar masyarakat lebih memahami perubahan ini.
Diharapkan, dengan adanya peningkatan operasional Kereta Subsidi Perintis Bhatara Kresna, masyarakat semakin tertarik untuk menggunakan transportasi umum yang lebih cepat dan efisien. Selain itu, peningkatan keselamatan di jalur perlintasan diharapkan mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas, sehingga mobilitas masyarakat dapat berlangsung dengan lebih aman dan nyaman. []